Label

Selasa, 22 November 2016

Contoh Resensi Film

Resensi Film Tobatnya Seorang Pencuri


A.    Identitas Film
Judul Film                   : Tobatnya Seorang Pencuri
Perancang Skenario     : Rizki
Editor                          : Nandha.Sr
Kameramen                 : Nur Meilani
B.     Kepengarangan
            Film pendek yang berjudul Tobatnya Seorang Pencuri merupakan salah satu karya siswa-siswi XII IPA 3 SMAN 2 Rantau Selatan. Karya ini berlatar belakang dari salah satu proyek pelajaran Bahasa Indonesia. Dengan usaha dan kerja sama kelompok. Mereka akhirnya berhasil menciptakan sebuah karya sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki.

C.     Sinopsis
            Film Tobatnya Seorang Pencuri ini menceritakan tentang dua orang penjambret yang pada akhirnya tobat dan sadar akan perbuatannya. Ditengah teriknya matahari siang tampak dua orang pria sedang bercakap-cakap tentang siapa yang akan menjadi sumber penghasilan mereka. Dan tidak lama kemudian, lewatlah dua orang wanita dengan sebuah tas berwarna hitam-putih yang sedang menunggu angkot  hendak pergi ngampus. Setelah melihat kedua wanita itu, mereka dengan sigap menyusun dan melakukan aksi mereka. Setelah mereka berhasil menjambret tas wanita itu, mereka berdua pergi ke markas tempat biasa mereka bertemu dan berbagi hasil jambretan. Tanpa berpikir panjang, kedua orang penjamret ini dengan sigap membuka tas dan mengeluarkan semua isi tas tersebut. Di dalamnya terdapat sebuah smartphone dan  uang sebesar Rp 325.000,00. Mereka pun sibuk membagi hasil jambretan dan hampir bertengkar karena merasa tidak mendapatkan hasil yang sama rata.
            Keesokan harinya, Penjambret 2 (Rizki) mengantarkan adiknya ke Kantor berhubung ada yang ingin di urus. Ketika adik Rizki sampai kantor, ternyata kantornya tutup. Akhirnya dia pun memutuskan untuk pulang saja. Tiba-tiba Penjambret 1 muncul dan merampok tas adik Rizki. Adik Rizki pun terkejut dan berteriak mengatakan “Jambret”. Setelah Penjambret 1 berhasil menjabret tas adik Rizki. Penjambret 1 pun langsung menelpon dan mengajak Rizki bertemu di markas mereka.  
            Beberapa menit kemudian, mereka bertemu di markas. Penjambret 1 pun mengeluarkan tas hasil jambretannya. Ketika melihat tas hasil jambretan, Rizki merasa bahwa dia mengenal tas jambretan yang akan menjadi sumber penghasilannya. Dia pun mencoba memastikan isinya. Setelah melihat handphone yang ada di dalam tas, keraguannya pun terjawab bahwa sebenarnya tas itu ialah tas milik adiknya sendiri. Rizki pun langsung memukul Penjabret 1 sampai terjatuh ke dalam selokan. Penjambret 1 pun merasa bingung mengapa temannya tega memukul dia seperti itu. Rizki akhirnya memutuskan untuk  pergi meninggalkan Penjambret 1 dan mengatakan jangan pernah lagi berhubungan dengannya.
            Waktu pun terus berlalu. Penjambret 1 pun merasa bersalah dan sedih karena temannya tidak menganggapnya lagi. Melepas semua kesedihan dan rasa bersalahnya Penjamret 1 pun memutuskan untuk pergi ke Masjid. Dia pun  berdoa dan memohon maaf kepada Tuhan bahwa selama ini Dia khilaf. Setelah pulang dari Masjid, Penjambret 1 pergi menjumpai Rizki untuk meminta maaf kepada Rizki dan juga kepada adiknya. Penjamret 1 mengatakan bahwa Dia tidak akan pernah mengulangi perbuatan itu lagi. Rizki dan adiknya pun menerima permintaan maaf Penjambret 1 dan akhirnya mereka kembali berteman.
D.    Unsur-unsur
1. Unsur Intrinsik
a.       Tema                           : Penyesalan dan Kembalinya Seorang Penjambret ke Jalan                                                   yang Benar
b.      Tokoh dan penokohan
1.      Penjambret 1               : Jahat, suka mencuri tetapi pada akhirnya Ia sadar                                                  akan perbuatannya.
“Penjamret 1 mengatakan bahwa Dia tidak akan pernah mengulangi perbuatan itu lagi.”
2.      Penjambret 2 (Rizki)        : Jahat, suka mencuri, sayang kepada adiknya tetapi                                               pada akhirnya Ia sadar akan perbuatannya.
“Setelah melihat handphone yang ada di dalam tas, keraguannya pun terjawab bahwa sebenarnya tas itu ialah tas milik adiknya sendiri.”
3.      Adik Rizki                              : Lembut, baik, sayang kepada abangnya, pemaaf.
“Rizki dan adiknya pun menerima permintaan maaf Penjambret 1 dan akhirnya mereka kembali berteman.”

c.       Latar
Latar Tempat   : Kantor, Markas jambret.
“Ketika adik Rizki sampai kantor, ternyata kantornya tutup.”
Latar Waktu    : Siang hari
“Ditengah teriknya matahari siang tampak dua orang pria sedang bercakap-cakap tentang siapa yang akan menjadi sumber penghasilan mereka.”
Latar Suasana : tegang, sedih, khusyuk, ragu.
“Dia pun  berdoa dan memohon maaf kepada Tuhan bahwa selama ini Dia khilaf.”
d.      Alur                             : Maju
e.       Sudut pandang             : Orang ketiga
“Penjambret 1 pun mengeluarkan tas hasil jambretannya.”
f.       Amanat
1.      Jangan melakukan kejahatan dalam bentuk apapun. Karena apa yang kita tabur, itu juga yang akan kita tuai. Apabila kita menabur kejahatan, kejahatan juga lah yang akan kita dapatkan di kemudian hari baik itu kepada diri kita sendiri maupun keluarga atau pun orang yang kita sayangi.
2.      Bertobatlah selagi masih ada kesempatan. Karena Tuhan Maha Pengasih, Maha Pemaaf dan Maha Pemurah bagi umatnya yang mau berbalik ke jalan-Nya.
g.      Gaya Bahasa
Film pendek ini menggunakan bahasa sehari-hari yang sering kita dengar.
2. Unsur Ekstrinsik
a.       Nilai Moral
Kita harus meminta maaf kepada orang yang terkena masalah atas kesalahan yang telah kita perbuat.
b.      Nilai Agama
Bertobatlah selagi masih ada waktu, sebelum kita menyesal di kemudian hari. Karena Tuhan Maha Pengasih, Maha Pemurah, dan Maha Pemaaf bagi umat-Nya yang kembali ke jalan-Nya
E.     Kelebihan
            Akting Penjambret 1 mengalir saat memerankan perannya yang sadar pada perbuatannya ketika sedang berdoa ditambah dengan musik yang sesuai dengan suasana. Pencahayaan kamera juga bagus. Pemilihan latar tempat lumayan bagus.
F.      Kekurangan
            Pengambilan atau perekaman film sangat tidak bagus sehingga film kurang menarik. Akting pemeran yang menjadi korban jambret juga kurang masuk ke dalam suasana. Pengeditan film juga kurang, sehingga kesalahan saat memerankan peran sangat jelas dan timbul suara yang tidak seharusnya ada. Volume suara pemain juga kurang, sehingga percakapan antar tokoh tidak terdengar oleh penonton. Konflik dalam film juga terlalu cepat ditimbulkan. Musik yang diputar pada ending film terlalu keras.
G.    Penutup
            Film pendek yang berjudul Tobatnya Seorang Pencuri karya siswa-siswi XII IPA 3 SMAN Rantau Selatan ini mengajarkan kita untuk tidak mencuri milik orang lain karena apa yang kita tabur itu juga yang akan kita tuai. Apabila kita mencuri milik orang lain maka kita ataupun keluarga kita juga suatu saat akan menjadi korban pencuri. Film ini juga mengajarkan kita agar selagi masih ada kesempatan, secepatnya kita harus mengakui kesalahan kita dan meminta maaf kepada sesama dan kepada Tuhan.

           
           
           
           
           



  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar