Label

Selasa, 22 November 2016

Gaya Bahasa Lengkap

Gaya Bahasa
A.   Pengertian gaya bahasa
            Gaya bahasa adalah cara pengarang untuk menginspirasi perasaan, pikiran yang ada di dalam jiwanya.

B.     Jenis – jenis gaya bahasa :
1. Gaya bahasa perbandingan
a.       Personifikasi, gaya bahasa perbandingan yang membuat benda mati seolah-olah hidup.
contoh : Pena  itu  menari-nari  di  atas  kertas
                          Benda          Hidup
b.      Metafora, gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang memiliki banyak persamaan.
Contoh : Dia bagaikan mutiara di dalam keluarganya.

c.       Litotes, gaya bahasa perbandingan yang merendahkan diri.
Contoh : Singgalah ke gubuk kami yang sederhana ini
d.      Sinekdoke, gaya bahasa perbandingan yang menggunakan makna sebagian untuk keseluruhan atau pun sebaliknya.
1. Pars pro toto, makna sebagian untuk keseluruhan
    Contoh : Saya memiliki atap di Bandung.
2. Totem pro parte, makna seluruh untuk sebagian
    Contoh : SMA Penabur Jakarta mendapatkan Juara 1 Olimpiade Biologi selama                     enam tahun berturut-turut.
e.       Matanomia, gaya bahasa perbandingan yang menggunakan merek sebagai pengganti bendanya.
Contoh : Ibu membelikan saya hermes keluaran terbaru
f.       Antonomasia, gaya bahasa perbandingan yang memanggil seseorang dengan sifat dan keadaannya.
Contoh : Si buta mencari mu
g.      Enfenisme, gaya bahasa perbandingan yang menggunakan bahasa yang halus.
Contoh : Dia menjadi anak yatim piatu
h.      Alusio, gaya bahasa perbandingan dalam ungkapan; pantun; dan peribahasa.
Contoh : Lina anak berdarah biru.
i.        Hiperbola, gaya bahasa perbandingan yang melebih-lebihkan.
Contoh : Dia menjadi kurus kering setelah ditinggal pacarnya sekian lama

2. Gaya bahasa penegasan
a.       Koreksio, gaya behasa penegasan yang memperbaiki kesalahan.
Contoh : Dia laki-laki eh…. ternyata banci.
b.      Repetisi, gaya bahasa penegasan yang mengalami pengulangan pada pidato
Contoh : Selamat pagi Bapa
               Selamat pagi Yesus
               Selamat pagi Roh Kudus
c.       Parelelisme, gaya bahasa penegasan yang mengalami pengulangan pada puisi.
Parelelisme terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Anafora, pengulangan di awal
    Contoh : hatiku pilu, hatiku sakit, hatiku remuk melihat dia bersamanya
2. Efifora, pengulangan di akhir
    Contoh : matanya indah, hatinya indah, hidungnya indah membuat aku jatuh  hati padanya

d.      Klimaks, gaya bahasa penegasan yang semakin naik.
Contoh : Siswa-siswi TK, SD, SMP, SMA PKMR merayakan Natal
e.       Antiklimaks, gaya bahasa penegasan yang semakin turun.
Contoh : Kepala sekolah, guru, serta siswa-siswi PKMR berkumpul di lapangan untuk melaksanakan upacara bendera
3. Gaya bahasa sindiran
a.       Ironi, gaya bahasa sindiran halus.
Contoh : Rapi sekali kamarmu seperti kapal pecah
b.      Sinisme, gaya bahasa sindiran agak kasar.
Contoh : Bisa gila aku melihat kelakuanmu
c.       Sarkasme, gaya bahasa sindiran kasar/binatang.
Contoh : Dasar kau monyet 
4. Gaya bahasa pertentangan
a.       Paradoks, gaya bahasa pertentangan yang seolah-olah bertentangan padahal tidak.
b.      Antitesis, gaya bahasa pertentangan yang benar-benar berlawanan.
c.  Kontradiksi intermedis, gaya bahasa pertentangan yang tidak sesuai dengan apa yang dikatakannya pada semula.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar