Gaya
Bahasa
A. Pengertian gaya bahasa
Gaya bahasa adalah cara pengarang
untuk menginspirasi perasaan, pikiran yang ada di dalam jiwanya.
B. Jenis – jenis gaya bahasa :
1. Gaya bahasa perbandingan
a. Personifikasi,
gaya bahasa perbandingan yang membuat benda mati seolah-olah hidup.
contoh : Pena itu menari-nari di
atas kertas
Benda
Hidup
b. Metafora,
gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang memiliki banyak persamaan.
Contoh : Dia bagaikan mutiara di dalam
keluarganya.
c. Litotes,
gaya bahasa perbandingan yang merendahkan diri.
Contoh : Singgalah ke gubuk kami yang
sederhana ini
d. Sinekdoke,
gaya bahasa perbandingan yang menggunakan makna sebagian untuk keseluruhan atau
pun sebaliknya.
1. Pars pro toto, makna sebagian untuk
keseluruhan
Contoh : Saya memiliki atap di Bandung.
2. Totem pro parte, makna seluruh untuk
sebagian
Contoh : SMA Penabur Jakarta mendapatkan Juara 1 Olimpiade Biologi
selama enam tahun berturut-turut.
e. Matanomia,
gaya bahasa perbandingan yang menggunakan merek sebagai pengganti bendanya.
Contoh : Ibu membelikan saya hermes
keluaran terbaru
f. Antonomasia,
gaya bahasa perbandingan yang memanggil seseorang dengan sifat dan keadaannya.
Contoh : Si buta mencari mu
g. Enfenisme,
gaya bahasa perbandingan yang menggunakan bahasa yang halus.
Contoh : Dia menjadi anak yatim piatu
h. Alusio,
gaya bahasa perbandingan dalam ungkapan; pantun; dan peribahasa.
Contoh : Lina anak berdarah biru.
i.
Hiperbola, gaya bahasa perbandingan yang
melebih-lebihkan.
Contoh : Dia menjadi kurus kering
setelah ditinggal pacarnya sekian lama
2. Gaya bahasa penegasan
a. Koreksio,
gaya behasa penegasan yang memperbaiki kesalahan.
Contoh : Dia laki-laki eh…. ternyata
banci.
b. Repetisi,
gaya bahasa penegasan yang mengalami pengulangan pada pidato
Contoh : Selamat pagi Bapa
Selamat pagi Yesus
Selamat pagi Roh Kudus
c. Parelelisme,
gaya bahasa penegasan yang mengalami pengulangan pada puisi.
Parelelisme terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Anafora, pengulangan di awal
Contoh : hatiku pilu, hatiku sakit, hatiku remuk melihat dia bersamanya
2. Efifora, pengulangan di akhir
Contoh : matanya indah, hatinya indah,
hidungnya indah membuat aku jatuh hati
padanya
d. Klimaks,
gaya bahasa penegasan yang semakin naik.
Contoh : Siswa-siswi TK, SD, SMP, SMA PKMR
merayakan Natal
e. Antiklimaks,
gaya bahasa penegasan yang semakin turun.
Contoh : Kepala
sekolah, guru, serta siswa-siswi PKMR berkumpul di lapangan untuk melaksanakan
upacara bendera
3. Gaya bahasa sindiran
a. Ironi,
gaya bahasa sindiran halus.
Contoh : Rapi sekali kamarmu seperti
kapal pecah
b. Sinisme,
gaya bahasa sindiran agak kasar.
Contoh : Bisa gila aku melihat
kelakuanmu
c. Sarkasme,
gaya bahasa sindiran kasar/binatang.
Contoh : Dasar kau monyet
4. Gaya bahasa pertentangan
a. Paradoks,
gaya bahasa pertentangan yang seolah-olah bertentangan padahal tidak.
b. Antitesis,
gaya bahasa pertentangan yang benar-benar berlawanan.
c. Kontradiksi
intermedis, gaya bahasa pertentangan yang tidak sesuai dengan apa yang
dikatakannya pada semula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar